Minggu, 05 Desember 2010

PUISI-PUISI SONY FARID MAULANA

Kubur Sunyi

Setiap hari kita selalu bercakap

Tentang anak-anak, rumpun mawar, juga posisi
Ranjang yang diubah letaknya.
Semua itu keriangan tersendiri bagi kita.

Sungguh tak terlintas dalam percakapan kita

Pada suatu hari nanti
Raga ini bakal berpisah dengan nyawa.
Berpisah bagai bh yang dicopot dari tubuhmu
Dan dilempar begitu saja
Ke lantai yang kotor dan berdebu.

Percakapan kita tentang kanak-kanak

Rumpun mawar, juga posisi ranjang
Yang diubah letaknya:
Akan jadi kubur sunyi bagi jiwa
Yang ditinggalkan

1997


Diluar Mimpi

Kelak jiwaku yang dalam
Tak punya lagi bayangan jika berjalan
Di bawah matahari atau terang lampu;
Jiwaku adalah sinar itu sendiri.

Pada baris dan bait puisi yang kau tulis
Akan kau kenal dengan baik suaraku;
Bagaimana aku menembang juga menimbang
Kesepian, kesunyian, dan kesendirian

Jadi larik-larik hujan yang turun sore hari
Dengan amat lembutnya. Larik-larik itu diam-diam
Menumbuhkan benih kerinduan dalam dadamu

padaku. Lalu bagai dentang lonceng pagi
Kesepian, kesunyian, dan kesendirian; tanpa ragu
Mengguncang ranjangmu dari balik jendela

1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar